Sekilas Cara Budidaya Tanaman Sayur Petsai (Sawi Putih)
Petsai merupakan tanaman sayuran daerah iklim sedang (sub-tropis) dan saat ini berkembang pesat di daerah panas (tropis). Kondisi iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman petsai adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari 15,6 derajat C dan suhu siang hari 21,1 derajat C, serta lama penyinaran matahari antara 10-13 jam per hari. Meskipun demikian, beberapa varietas dapat tumbuh danberproduksi di daerah yang memiliki suhu antara 27-32 derajat C.
Media Tanam
Media tanam merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya sistem perakaran tanaman. Sebagian besar unsur hara mineral dan bahan organik yang dibutuhkan oleh tanaman dapat ditemukan dalam keadaan yang tersedia bagi tanaman dan dapat diserap melalui akar. Perkembangan akar ditentukan oleh komposisi media tanam yang digunakan.
Sterilisasi media Media tanam mengandung banyak sekali mikroorganisme, baik yang bersifat menguntungkan bagi tanaman maupun merugikan. Agar media tanam yang akan digunakan terbebas dari mikroorganisme yang merugikan, maka dilakukan sterilisasi sehingga media tanam menjadi steril.Steriliasi media tanam dapat dilakukan dengan cara melakukan pemanasan atau memberi bahan kimia. Pada umumnya cara yang biasa dilakukan adalah dengan pemanasan, karena lebih mudah dilakukan.
Penyiapan benih dan pembibitan
Benih petsai dapat disemai di lahan maupun dengan menggunakan kokeran atau tray. Benih yang akan disemai dilakukan grading atau pemilihan benih yang bagus. Bibit petsai yang sudah berumur 10-15 hari sejak semai, sebaiknya disapih (dijarangkan) pada lahan persemaian atau dipindahsemaikan jika disemai dalam kokeran.
Baca Juga
- Budidaya Tanaman Jagung Dengan Sistem Legowo (Jarwo)
- Sekilas Budidaya Tanaman Padi Dengan Sistem Jajar Legowo (Jarwo)
- Langkah Budidaya Tanaman Kencur (Kaempferia galanga L)
- Budidaya Tanaman Padi Organik SRI (System of Rice Intensification)
- Mengenal Petsai: Sayuran Kuno yang Tetap Populer hingga Kini
- Budidaya Tanaman Buah Markisa - Sekilas Panduan Untuk Memulai
Masa tanam petsai dengan menggunakan teknik vertikutur tidak menjadi masalah, karena teknik budidaya ini tidak terlalu tergantung pada kondisi iklim. Tahapan dalam penanaman bibit petsai dilakukan sebagai berikut :
- Bibit di persemaian yang telah berdaun 4-5 helai siap untuk dipindahkan
- Sebelum bibit petsai ditanam, wadah yang akan digunakan telah diisi terlebih dulu dengan menggunakan media tanam dan telah dilubangi pada bagian bawahnya.
- Wadah yang telah berisi bibit dimasukan ke dalam rak vertikultur yang sesuai. Ada beragam bahan rak vertikultur, diantaranya pipa paralon PVC, bambu betung, kawat ayam maupun gelas bekas air mineral. Danbentuk rak pun bermacam-macam, yaitu : segi tiga bersusun, segi empat bersusun, model gantung, maupun model timbangan.
- Kemudian disiram hingga lembab.
- Waktu penanaman sebaiknya pagi atau sore hari, bertujuan untuk menghindari suhu udara dan temperatur serta penguapan yang terlalu tinggi.
Penyiraman Kualitas hasil tanaman petsai selain dipengaruhi oleh waktu, juga dipengaruhi volume dancara penyiraman. Sistem pengairan pada tanaman petsai yang dibudidayakan dengan vertikultur dapat menggunakan sistem manual dengan menggunakan embrat, dan dapat pula digunakan sistem pengairan otomatis dengan irigasi tetes atau penyiraman dengan sprinkle.
Pemupukan
Jumlah dan jenis pupuk yang diperlukan tergantung pada fase pertumbuhan tanaman tersebut. Pada fase vegetatif, tanaman lebih banyak membutuhkan pupuk dengan kadar nitrogen tinggi. Pada fase generatif, unsur fosfor dibutuhkan lebih banyak daripada unsur makro lainnya. Penggunaan jenis unsur hara disesuaikan dengan usia tanaman petsai.
Hama dan Penyakit
Hama tanaman yang sering menyerang tanaman petsai antara lain : ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn), ulat plutella (Plutella xylostellaL) dan ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Esp dan C.orichalcea L). Penyakit yang serincg menyerang tanaman petsai adalah bercak daun (Alternaria brassicae Berk Sacc), busuk hitam(Xanthomonas campetris Down), busuk lunak (Erwinia carotovora), akar pekuk (Plasmodiophora brassicae Wor), dan rebah semai (damping off).
Hama tanaman yang sering menyerang tanaman petsai antara lain : ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn), ulat plutella (Plutella xylostellaL) dan ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Esp dan C.orichalcea L). Penyakit yang serincg menyerang tanaman petsai adalah bercak daun (Alternaria brassicae Berk Sacc), busuk hitam(Xanthomonas campetris Down), busuk lunak (Erwinia carotovora), akar pekuk (Plasmodiophora brassicae Wor), dan rebah semai (damping off).
Demikian pembahasan singkat tentang sekilas cara budidaya tanaman sayur petsai (sawi putih). Dimuat berdasarkan sumber dari https://bengkeltip.wordpress.com/2012/01/03/teknik-budidaya-petsai/. Gambar berdasarkan penelusuran goole gambar tentang budidaya petsai. Semoga bermanfaat!!