Karakteristik Morfologi dan Varietas Tanaman Terong (Solanum melongena L.)

Tanaman terung (Solanum MelongenaL.) merupakan tanaman asli daerah yang beriklim panas (tropis), akan tetapi tanaman inibukan tanaman asli indonesia. Menurut catatan sejarah (dari berbagai sumber pustaka), tanaman terung berasal dari Asia, tepatnya di India dan Birma. Di daerah tersebut, pada mulanya tanaman tumbuh secara liar, kemudian secara berangsur-angsur tanaman terung mulai dibudidayakan karena buahnya dapat digunakan untuk bahan makanan sayuran. Akan tetapi,tidak ada kejelasan yang pasti kapan tanaman terung mulai dibudidayakan. 
 
 
Di indonesia, tanaman terung telah tersebar di seluruh penjuru tanah air. Di masing-masing daerah, tanaman terung disebut dengan nama yang berbeda-beda, misalnya Terung Cokrom (Sunda), Encum (Jawa), dan sebagainya. Terung termasuk golongan sayuran buah, Sayuran ini banyak di gemari orang karena selain rasanya dan harganya relatif murah, buahnya mengandung beberapa gizi dan jumlah kandungannya yaitu protein 1,10 gr, lemak 0,20 gr, karbohidrat 5,70 gr, vitamin A 130,00 Iu, vitamin B 10,00 mg, vitamin C 5,00 mg, Kalsium (Ca) 223,00 mg, fosfor (P) 27,00 mg, dan zat besi (FE) 0,60 mg.

Klasifikasi tanaman terong :

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonea
Ordo : Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena L.
 
Tanaman terong (Solanum melongena L.) adalah tanaman setahun berjenis perdu, pohon dengan percabangan rendah dan tingginya dapat mencapai 1 m diatas permukaan tanah. Batang tanaman terong dibedakan menjadi dua macam, yaitu batang utama (primer) dan percabangan (sekunder). Dalam perkembangan batangnya batang sekunder ini akan mempunyai percabangan baru. Batang utama merupakan penyangga berdirinya tanaman, sedangkan percabangan adalah bagian tanaman yang akan mengeluarkan bunga.

Morfologi Tanaman
Terong (Solanum mengolena L.) termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu. Adapun morfologi tanaman terong ungu yaitu:

Batang
Batang terong ungu rendah (pendek), berkayu dan bercabang. Tinggi batang tanaman bervariasi antara cm tergantung pada jenis varietasnya. Permukaan kulit batang, cabang, ataupun daun tertutup oleh bulu-bulu halus. Batang tanamn terong membentuk percabangan yang menggarpu (dikotom) dan tidak beraturan. Percabangan ini merupakan bagian dari batang yang akan menghasilkan buah. Batang utama tanaman terong memiliki ukuran cukup besar dan agak keras, sedangkan percabangannya (batang sekunder) memiliki ukuran yang lebih kecil. Fungsi batang selain sebagai tempat tumbuhnya daun dan organ-organ lainnya, adalah untuk jalan pengangkutan zat hara (makanan) dari akar ke daun dan sebagai jalan menyalurkan zat-zat hasil asimilasi ke seluruh bagian.

Buah
Bentuk buah beragam yaitu silindris, lonjong, oval atau bulat. Warna kulit ungu hingga ungu mengilap. Terong ungu merupakan buah sejati tunggal, berdaging tebal, lunak, dan berair. Buah tergantung pada tangkai buah. Dalam satu tangkai umumnya terdapat satu buah terong ungu, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu buah. Biji terdapat dalam jumlah banyak dan tersebar didalam daging buah. Daun kelopak melekat pada dasar buah, berwarna hijau atau keunguan. 
 
 
Bunga
Bunga terong merupakan bunga banci atau lebih dikenal dengan bunga berkelamin dua, dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan betina (benang sari dan Putik), bunga seperti ini sering dinamakan bunga sempurna, perhiasan bunga yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga. Mahkota bunga berjumlah 5-8 buah dan akan digugurkan sewaktu buah berkembang. Mahkota ini tersusun rapi yang membentuk bangun bintang. Benang sari berjumlah 5 6 buah. Putik berjumlah 2 buah yang terletak dalam satu lingkaran bunga yang letaknya menonjol di dasar bunga..

Biji
Buah terong ungu menghasilkan biji yang ukurannya kecil-kecil berbentuk pipih dan berwarna coklat muda. Biji ini merupakan alat reproduksi atau perbanyakan secara generatif.

Akar
Tanaman terong ungu memiliki akar tunggang dan cabangcabang akar yang dapat menembus kedalam tanah sekitar cm. Akar-akar yang tumbuh mendatar dapat menyebar pada radius cm dari pangkal batang tergantung dari umur tanaman dan kesuburan tanahnya.

Daun
Bentuk daun terong terdiri dari atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun seperti ini lazim dikenal dengan nama daun bertangkai. Tangkai daun berbentuk silindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal, panjangnya berkisar antara 5 8 cm. Helaian daun terdiri atas ibu tulang daun, tulang cabang, dan urat-urat daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan dari tangkai daun yang makin mengecil kearah pucuk daun. Lebar helaian daun 7 9 cm atau lebih sesuai varietasnya. Panjang daun antara cm. Bagun daun berupa belah ketupat hingga oval, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun meruncing, dan sisi bertoreh.
 
Syarat Tumbuh  
Tanaman terong dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah ± 1.000 meter dari permukaan laut. Tanaman ini memerlukan air yang cukup untuk menopang pertumbuhannya. Selama pertumbuhannya, terong menghendaki keadaan suhu udara antara 22ºC-30ºC, cuaca panas dan iklimnya kering, sehingga cocok ditanam pada musim kemarau. Pada keadaan cuaca panas akan merangsang dan mempercepat proses pembungaan atau pembuahan. Namun, bila suhu udaratinggi pembungaan dan pembuahan terongakan terganggu yakni bunga dan buah akan berguguran. Tanaman terong tergolong tahan terhadap penyakit dan bakteri. Meskipun demikian penanaman terongdi daerah yang curah hujannya tinggi dapat mempengaruhi kepekaannya terhadap serangan penyakit dan bakteri. Untuk mendapatkan produksi yang tinggi, tempat penanaman terong ungu harus terbuka (mendapatkan sinar matahari) yang cukup. Di tempat yang terlindung, pertumbuhan terongungu akan kurus dan kurang produktif. 
 
Tanaman terong dapat tumbuh hampir semua jenis tanah. Keadaan tanah yang paling baik untuk tanaman terong adalah jenis lempung berpasir, subur, kaya akan bahan organik, aerasi dan drainasenya baik, serta pada pH antara 6,8-7,3. Pada tanah yang bereaksi asam (pH kurang dari 5) perlu dilakukan pengapuran. Bahan kapur untuk pertanian pada umumnya berupa kalsit (CaCO3), dolomit atau kapur (CaO). Jumlah kapuryang dibutuhkan untuk menaikan 7 pH tanah, tergantung kepada jenis dan derajat keasaman tanah itu sendiri. Pengapuran biasanya dilakukan sekitar dua minggu sebelum tanam.

Varietas Terong 
Sebagian besar petani menggunakan benih dari hasil seleksinya sendiri, sehingga sering menghasilkan keragaman tanaman dan tipe buah yang sangat berbeda. Di lahan pertanaman terong bisa terdapat tiga tipe buah. Beberapa terong varietas lokal yang bisadi buat sayur atau lalap diantaranya terong varietas Karnia F1, varietas Turangga F1 dan varietas Yumi F1. Deskripsinya sebagai berikut :
 
1.Terong Kania F1 Merupakan terongyang memiliki bentukpanjang putih hibrida untuk dataran rendah, bentuk buah silindris dan panjang, warna buah lebih putih dan mengkilat, 26 x 5,5 cm, bobot 130 g/buah. Mulai panen umur 45-50 HST dengan potensi hasil 2,5 -3 kg/tanaman, 50 -60 ton/ha.
 
2.Terong Yumi F1 Varietas ini yang memiliki panjang ungu cocok untuk dataran rendah-menengah, memiliki ciri tahan layu bakteri, bentuk buah silindris dan panjang, warna ungu mengkilat, 24 x 5 cm, bobot 125 g/buah. Mulai panen umur 50 -55 hari setelah tanam dengan potensi hasil 2,5-3,5 kg/tanaman, 60-90 ton/ha.
 
3.Terong Turangga F1 Merupakan terongyang memiliki ciri warna buah hijau muda, untuk ketinggian tempat di dataran rendah-menengah, panjang buah 22-25 cm, bobot 100-120g/buah, vigor baik, mulai panen 50-55 HST, umur produksi mencapai 12 buah/tanaman, 60-90 ton/ha.
 
Demikian ulasan singkat tentang mengenal morfologi dan varietas tanaman terong Solanum melongena L. Dimuat berdasarkan sumber dari :
http://eprints.umm.ac.id/38044/3/BAB%20II.pdf
Gambar berdasarkan pencarian google gambar dengan kata kunci "tanaman terong, karakteristik tanaman terong, jenis dan varietas tanaman terong". Sekin, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat! Terimakasih.