Mengenal Tanaman Pelengkap Bumbu Masakan Dapur Bawang Putih (Allium sativum L)
Bawang putih (Allium sativum L) merupakan salah tanaman sayuran umbi yang banyak ditanam diberbagai negara di dunia. Di Indonesia bawang putih memiliki banyak nama panggilan seperti orang manado menyebutnya lasuna moputi, orang Makasar menyebut lasuna kebo dan orang Jawa menyebutnya bawang. Masyarakat pada umumnya hanya memanfaatkan bagian umbi saja, utamanya hanya sebagai bumbu dapur.
Bawang putih (Allium sativum L) adalah tanaman terna berbentuk rumput. Daunnya panjang berbentuk pipih (tidak berlubang). Helai daun seperti pita dan melipat ke arah panjang dengan membuat sudut pada permukaan bawahnya, kelopak daun kuat, tipis, dan membungkus kelopak daun yang lebih muda sehingga membentuk batang semu yang tersembul keluar. Bunganya hanya sebagian keluar atau sama sekali tidak keluarkarena sudah gagal tumbuh pada waktu berupa tunas bunga .
Tanaman bawang putih di yakini berasal dari Timur Tengah yakni penduduk Mesir Kuno, dari Asia adalah penduduk Cina, Korea dan Indiaserta dari Eropa ialah penduduk Romawi dan Yunani Kuno. Bawang putih dapat dikatakan sudah dikenal oleh masyarakat sejak ribuan tahun yang lalu, penduduk Mesir serta Yunani Kuno sudah mengembangkan bawang putih. Hal ini terbukti pada keyakinan mereka, bahwa bawang putih dapat digunakan untuk mempertahankan stamina dan ketahanan tubuh karena memberikan energi serta kekuatan. Sementara orang-orang Cina dan Romawi sangat percaya bahwa bawang putih berperan pada sebagian enyakit manusia, baik sebagai penyembuh ataupun sebagai pencegah penyakit.
Diperkirakan bahwa Eropa Barat baru mengenal bawang putih sekitar abad pertengahan dan langsung menyebar ke Eropa Timur. Dari Eropa barat, bawang putih ini menyebar luaske seluruh dunia sampai kedaratan Amerika, hingga Asia Timur, Asia Tengah dan Asia Tenggara, sampai ke Indonesia. Dengan demikian, bawang putih bagi bangsa Indonesia merupakan tanaman introduksi. Karena banyak orang diantara bangsa Indonesia senang akan bawang putih, kebutuhan akan bawang putih pun kemudian cenderung meningkat.
Klasifikasi Tanaman Bawang Putih :
Kingdom : Plantae
Klasifikasi Tanaman Bawang Putih :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monicotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium sativum L
Bawang putih termasuk tanaman semusim yang memiliki ketinggian 30-60 cm, membentuk rumpun, dan berumbi lapis. Umbi berbentuk bulat telur warna putih dan beraroma menyengat. Tanaman ini tumbuh baik di daerah terbuka dengan ketinggian 600 m dpl yang banyak sinar mataharinya dan berhawa sejuk.
Bawang putih termasuk tanaman semusim yang memiliki ketinggian 30-60 cm, membentuk rumpun, dan berumbi lapis. Umbi berbentuk bulat telur warna putih dan beraroma menyengat. Tanaman ini tumbuh baik di daerah terbuka dengan ketinggian 600 m dpl yang banyak sinar mataharinya dan berhawa sejuk.
Akar yang tumbuh pada batang pokok redumenter (tidak sempurna) berfungsi sebagai alat penghisap makanan. Daunnya panjang, pipih dan tidak berlubang. Banyaknya daun 7–10 helai per-tanaman. Pelepah daunnya yang memanjang merupakan batang semu.
Tanaman bawang putih memiliki sistem perakaran dangkal yang berkembang dan menyebar disekitar permukaan tanah sampai pada kedalaman 10 cm. Bawang putih memiliki akar serabut dan terbentuk di pangkal bawah batang sebenarnya (discus). Akar tersebut tertanam dalam tanah sebagai alat untuk menyerap air dan unsur hara dari tanah. Sistem perakaran bawang putih menyebar ke segala arah, namun tidak terlalu dalam sehingga tidak tahan pada kondisi tanah yang kering
Batang bawang putih merupakan batang semu dan berbentuk cakram. Batang tersebut terletak pada bagian dasar atau pangkal umbi yang terbentuk dari pusat tajuk yang dibungkus daun-daun. Ketinggian batang semu bawang putih dapat mencapai 30 cm.
Daun tanaman bawang putih memiliki ciri morfologis yaitu berbentuk pita, pipih, lebar dan berukuran kecil serta melipat ke arah dalam sehingga membentuk sudut pada pangkalnya. Satu tanaman bawang putih biasanya memiliki 8-11 helai daun. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau muda dengan kelopak daun yang tipis, kuat, dan membungkus kelopak daun yang yang lebih muda.
Umbi bawang putih berlapis-lapis, maka bawang putih termasuk jenis tanaman umbi lapis. Sebuah umbi yang bawang putih terdiri atas 8–20 siung (anak bawang). Antara siung yang satu dengan siung yang lain dipisahkan oleh kulit tipis dan liat, sehingga membentuk satu kesatuan yang rapat. Akar bawang berbentuk serabut dengan panjang maksimum 10 cm. Umbi bawang putih mengandung minyak asiri 0,2-1% dengan unsur utama alliin. Alliin dalam proses pengeringan akan berubah menjadi allicin yang memberikan aroma khas dari umbi bawang putih. Kandungan lainnya allil sulfida, allil propel disulfide, allil divinil sulfide, allil vinilsulfoksida, diallil trisulfida, adenosin, allistin, garlisin, tuberkulosid, dan senyawa fosfor.
Baca Juga
- Mengenal Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Bumbu Wajib Dapur Masakan
- Mengenal Tanaman Ubi Kayu (ketela pohon) Sebagai Salah Satu Sumber Karbohidrat
- Sekilas Mengenal Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Talas/keladi (Colocasia esculenta Schott)
- Mengenal Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Bumbu Wajib Dapur Masakan
- Tanaman Lada (Piper nigrum L) Tumbuhan Rempah Penyedap Makanan
- Tanaman Petai (Parkia speciosa) Biji Buah Dengan Rasa dan Bau Yang Khas
- Klasifikasi Morfologi Tanaman Kangkung (Ipomea reptans Poir) Sayuran Tumis Daun Populer
Tanaman bawang putih memiliki sistem perakaran dangkal yang berkembang dan menyebar disekitar permukaan tanah sampai pada kedalaman 10 cm. Bawang putih memiliki akar serabut dan terbentuk di pangkal bawah batang sebenarnya (discus). Akar tersebut tertanam dalam tanah sebagai alat untuk menyerap air dan unsur hara dari tanah. Sistem perakaran bawang putih menyebar ke segala arah, namun tidak terlalu dalam sehingga tidak tahan pada kondisi tanah yang kering
Batang bawang putih merupakan batang semu dan berbentuk cakram. Batang tersebut terletak pada bagian dasar atau pangkal umbi yang terbentuk dari pusat tajuk yang dibungkus daun-daun. Ketinggian batang semu bawang putih dapat mencapai 30 cm.
Daun tanaman bawang putih memiliki ciri morfologis yaitu berbentuk pita, pipih, lebar dan berukuran kecil serta melipat ke arah dalam sehingga membentuk sudut pada pangkalnya. Satu tanaman bawang putih biasanya memiliki 8-11 helai daun. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau muda dengan kelopak daun yang tipis, kuat, dan membungkus kelopak daun yang yang lebih muda.
Umbi bawang putih berlapis-lapis, maka bawang putih termasuk jenis tanaman umbi lapis. Sebuah umbi yang bawang putih terdiri atas 8–20 siung (anak bawang). Antara siung yang satu dengan siung yang lain dipisahkan oleh kulit tipis dan liat, sehingga membentuk satu kesatuan yang rapat. Akar bawang berbentuk serabut dengan panjang maksimum 10 cm. Umbi bawang putih mengandung minyak asiri 0,2-1% dengan unsur utama alliin. Alliin dalam proses pengeringan akan berubah menjadi allicin yang memberikan aroma khas dari umbi bawang putih. Kandungan lainnya allil sulfida, allil propel disulfide, allil divinil sulfide, allil vinilsulfoksida, diallil trisulfida, adenosin, allistin, garlisin, tuberkulosid, dan senyawa fosfor.
Bentuk bunga bawang putih adalah majemuk bulat dan dapat membentuk biji. Biji tersebut tidak biasa dipergunakan untuk pembiakan. Memang tidak semua jenis bawang putih dapat berbunga. Kalau siung bawang dibelah menjadi dua, di dalamnya terdapat lembaga, dan lembagaini nanti akan tumbuh menerobos pucuk siung. Di samping lembaga,dalam siung bawang putih terdapat daging pembungkus lembaga. Fungsi daging pembungkus lembaga adalah melindungi lembaga, sekaligus menjadi gudang persediaan makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman baru. Sedangkan bagian dasar siung/umbi pada hakikatnya adalah batang pokok redumenter.
Pembungaan pada bawang putih dapat mengganggu perkembangan umbi dan tidak memiliki nilai ekonomi sehingga biasanya para petani akan membuangnya. Pada bagian tangkai bunga terbentuk umbi kecil yang menyebabkan pembengkakan sehingga umbi terlihat seperti bunting. Umbi-umbi kecil tersebut dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan secara vegetative dengan cara ditanam berulang-ulang selama + 2 tahun.
Bawang putih dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu bawang putih dataran rendah dan bawang putih dataran tinggi. Kedua kelompok bawang putih ini masing-masing memiliki beberapa varietas dengan spesifikasinya sendiri-sendiri. Perbedaan antar varietas didasarkan pada besar tanaman, produksi, jumlah siung, umur, bentuk dan warna serta besar umbinya. Perbedaan antar varietas juga didasarkan pada kandungan zat kimia di dalam umbi. Varietas bawang putih memiliki jumlah kandungan senyawa yang berbeda-beda. Bawang putih dari Polandia, Spanyol, Portugal, Cina, Thailand, Burma dan Uzbekistan menunjukkan kandungan protein dan senyawa fenolik yang berbeda. Bawang putih dari ketujuh negara tersebut ditanam dengan pada jenis tanah dan iklim yang berbeda. Varietas yang memiliki kandungan senyawa aktif, memiliki antioksidan tinggi, dan menunjukkan efek anti proriferatif adalah varietas bawang putih dari Cina. Penelitian ini menggunakan tiga varietas bawang putih yaitu varietas Kating, varietas Lumbu Kuning, dan varietas Lanang karena ketiga varietas bawang putih ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat khususnya di daerah Jawa Timur. Selain itu, ketiga varietas tersebut memiliki aroma yang kuat dengan kandungan senyawa aktif tinggi serta potensi produksi yang tinggi juga.
Bawang putih dapat tumbuh pada berbagai ketinggian tempat bergantung kepada varietas yang digunakan. Daerah penyebaran bawang putih di Indonesia yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok dan Nusa Tenggara Timur. Daerah-daerah tersebut mempunyai agroklimat yang sesuai untuk bawang putih sehingga daerah-daerah tersebut sampai saat ini merupakan daerah penghasil utama bawang putih. Luas pananaman yang paling besar ada pada ketinggian di atas 700 meter. Produksi per satuan luas di dataran tinggi lebih besar dari pada di dataran rendah. Beberapa varietas ada yang cocok ditanam di dataran rendah. Di dataran medium, daerah penanaman bawang putih terbaik berada pada ketinggian 600 m dpl. (di atas pemukaan laut). Perlu dikemukakan bahwa varietas bawang putih dataran tinggi kurang baik apabila ditanam di dataran rendah begitu pula sebaliknya.
Demikian ulasan singkat tenang Mengenal Tanaman Pelengkap Bumbu Masakan Dapur Bawang Putih (Allium sativum L). Dimuat berdasarkan sumber dari :
http://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/isi_monografi/M-07.pdfhttp://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/139/jtptunimus-gdl-ridlopriha-6910-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/38101/3/BAB%20II.pdf
Gambar berdasarkan penelusuran google dengan kata pencarian "Botani tanaman bawang putih, klasifikasi dan morfologi tanaman bawang putih". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat!! Terimakasih.