Karakteristik Klasifikasi Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.L) Komoditas Tanaman Pangan Penting Kedua Di Indonesia

Tanaman Jagung (Zea mays L) merupakan tanaman pangan penting kedua di Indonesia setelah padi, diduga pertama kali dikenalkan disini sejak abad 15 oleh bangsa Portugis. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini telah lama dikenal dan dibudidayakan sejak ribuan tahun silam oleh manusia. Seperti halnya tanaman singkong, suku bangsa di pedalaman Meksiko, Amerika Tengah dan Amarika Selatan membudidayakan tanaman jagung dan mengkonsumsi sebagai bahan pangan. Penjajah Spanyol yang menguasai daerah itu, dalam perkembangan selanjutnya memperkenalkan dan menyebarkan ke Eropa Barat, meliputi Spanyol, Italia dan Perancis. Sampai sekarang ketiga negara Latin itu merupakan produsen utama jagung di Eropa. 
 
 
Di Indonesia, jagung tersebardi berbagai kawasan dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara dan Selatan sampai Maluku. Daerah Jawa Timur merupakan 8 produsen utama jagung, sekitar 40% dari hasil nasional. Produksi jagung secara nasional, selama lima tahun terakhir rata-rata mencapai 9.740.600 ton, dengan lahan 3.750.000 ha dengan kenaikan 5,1%. Meskipun demikian, karena kebutuhan jagung terutama untuk bahan baku pakan ternak terus meningkat, Indonesia masih mengimpor jagung rata-rata 1-2 juta ton/tahun.  
 
Klasifikasi Tanaman Jagung (Zea mays) :

Kingdom: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio: Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.  
 
Morfologi Tanman Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim. Dalam satu siklus hidupnya terjadi selama 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian (serelia)dari keluarga rumput-rumputan. 
 
 
Akar jagung manis tergolong akar serabut yang sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. 
 
Batang tanaman jagung bulat silindris dan beruas-ruas, dan pada bagian pangkal batang beruas cukup pendek dengan jumlah sekitar 8 –20 ruas. Dan rata-rata tinggi tanaman jagung antara satu sampai tiga meter dia atas permukaan tanah. Sedangkan daun tanaman jagung berbentuk pita atau garis dan jumlah daunnya sekitar 8–48 helai tiap batangnya, tergantung pada jenis atau varietas yang ditanam. Panjang daun 30–45 cm dan lebarnya antara 5–15 cm.
 
Setiap tanaman jagung biasanya terdapat bunga jantan dan bunga betina yang letaknya terpisah. Bunga jantan terdapat pada malai bunga di ujung tanaman, sedangkan bunga betina terdapat pada tongkol jagung. Bunga jantan yang terdapat di ujung tanaman masak lebih dahulu dari pada bunga betina. Persarian yang terbaik terjadi pada pagi hari, jumlah serbuk sari yang ada diperkirakan sekitar dua sampai lima juta per tanaman. Pada waktu itu terjadi proses penempelan serbuk sari pada rambut. Serbuk sari terbentuk selama 7 –15 hari. Persarian jagung umumnya dibantu oleh angin.
 
Buah tanaman jagung terdiri atas tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung mempunyai bentuk, warna dan kandungan endosperm yang bervariasi, tergantung pada jenisnya. Pada umumnya jagung memiliki barisan biji yang melitit secara lurus atau berkelok-kelok pada tongkol dan berjumlah antara 8-20 baris biji. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama yaitu kulit biji, endosperm dan embrio. 
 
Pada biji normal jagung terdapat bagian embryo, kulit biji (seed coat), dan endosperm merupakan bagian terbesar kecuali pada jarak pada waktu matang. Biji berkecambah relatif lambat, karena proses penyerapan air dan pencernaan baru dimulai sewaktu biji tersebut ditanam.  
 
Biji jagung berkeping tunggal, berderet rapi pada tongkolnya. Pada setiap tanaman jagung ada satu tongkol, kadang-kadang ada yang dua. Setiap tongkol terdapat 10-14 deret biji jagung yang terdiri dari 200-400 butir biji jagung.
 
Biji jagung terdiri atas tigabagian utama, yaitu pericarp, berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air; endosperm, sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji yang mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak, dan lainnya; dan embrio (lembaga), sebagai calon tanaman yang terdiri atas plamule akar radikal, scutelum, dan koleoptil.
 
Pertumbuhan awal biji jagung terjadi setelah persarian dalam waktu 12 jam –28 jam, serbuk sari tumbuh mencapai sel telur dalam bakal biji. Setelah proses pembuahan, terjadilah perkecambahan biji. Selama 7 hari –10 hari yang pertama perkembangannya lambat, kemudian cepat berjalan hingga mencapai berat maksimum. 
 
 
12 hari setelah keluar rambut, tongkol berkembang penuh dan karbohidrat mulai terakumulasi di endosperm. Kemudian 24 hari setelah keluar rambut, biji berkembang cepat dan pembelahan sel-sel endosperm bertambah. Kemudian 40 hari setelah keluar rambut, embrio masak, lima calon daun terbentuk dan akumulasi bahan kering dalam biji berakhir. Embrio masak morfologis pada umur 45 hari setelah terjadi pembuahan. Dan biji tersebut masak fisiologis bila berat kering telah mencapai maksimal.
 
Umur jagung yang paling tua pada umumnya terdapat di bagian pangkal tongkol karena tumbuh paling dahulu adalah pangkal tongkolnya. Sebaliknya umur yang paling muda adalah pada ujung tongkol karena tumbuhnya belakangan. 
 
Biji jagung terletak dan berkembang pada tongkol jagung. Letak biji jagung dibagi menjadi 3 tempat, yaitu: 20% bagian pangkal, 60% bagian tengah dan 20% bagian ujung tongkol. Pada umumnya biji yang digunakan sebagai bijihanya bagian tengahnya saja, yaitu sekitar 60%, dan yang bagian pangkal serta ujung masing-masing 20% dijadikan sebagai bahan konsumsi. 
 
Syarat Tumbuh Tanaman
Dalam proses budidayanya, tanaman jagung manis tidak membutuhkan persyaratan yang khusus karena tanaman ini tumbuh hampir pada semua jenis tanah, dengan kriteria umum tanah tersebut harus subur, gembur, kaya akan bahan organik dan drainase maupun aerase baik. Kemasaman tanah (pH) yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal tanaman jagung manis antara pH 5,6-7,5 
 
Areal dan agroekologi pertanaman jagung manis sangat bervariasi, dari dataran rendah sampai dataran tinggi, pada berbagai jenis tanah, berbagai tipe iklim dan bermacam pola tanam. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 58º LU-40º LS dan suhu yang dikehendaki tanaman jagung manis untuk tumbuh dengan baik ialah 21ºC-30ºC. 
 
Dalam pertumbuhannya, tanaman jagung manis memerlukan sinar matahari yang cukup dan tidak menghendaki adanya naungan. Pada lahan yang tidak beririgasi pertumbuhan tanaman jagung memerlukan curah hujan sekitar 85 mm-200 mm per tahun. 
 
Ketinggian tempat Tanaman jagung manis memiliki daerah penyebaran yang cukup luas karena mampu beradaptasi dengan baik pada berbagai lingkungan mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 0 m-1.500 m di atas permukaan laut. 
 
Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan bentuk biji.
 
a)Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan:
  • Berumur pendek (genjah):75-90 hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah Kertas, Abimanyu dan Arjuna.
  • Berumur sedang (tengahan):90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, HibridaIPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu. 
  • Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan.
b) Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan:
  • Dent Corn, 
  • Flint Corn, 
  • Sweet Corn, 
  • Pop Corn, 
  • Flour Corn, 
  • Pod Corn7)Waxy Corn.
 
 
Varietas unggul mempunyai sifat: berproduksi tinggi, umur pendek, tahan serangan penyakit utama dan sifat-sifat lain yang menguntungkan. Varietas unggul ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: jagung hibrida dan varietas jagung bersari bebas. Nama beberapa varietas jagung yang dikenal antara lain: Abimanyu, Arjuna, Bromo, Bastar Kuning, Bima, Genjah Kertas, Harapan, Harapan Baru, Hibrida C 1 (Hibrida Cargil 1), Hibrida IPB 4, Kalingga, Kania Putih, Malin, Metro, Nakula, Pandu, Parikesit, Permadi, Sadewa, Wiyasa, Bogor Composite-2. 
 
Demikian pembahasan singkat tentang karakteristik klasifikasi morfologi tanaman jagung (Zea mays. L) komoditas tanaman pangan penting kedua di Indonesia. Dimuat berdasarkan sumber dari :
http://etheses.uin-malang.ac.id/879/6/08620002%20Bab%202.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35836/3/jiptummpp-gdl-fathurrohm-40865-3-bab2.pdf
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1637/5/128210011_file5.pdf
Gambar dimuat berdasarkan penelusuran google gambar dengan kata pencarian "Tanaman jagung, jagung unggul, klasifikasi morfologi tanaman jagung, karakteristik tanaman jagung". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat! Terimakasih.