Karakteristik Morfologi Tanaman Pohon Buah Kelapa (Cocos nucifera) Pohon Kehidupan dan Serba Guna

Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir di pantai.


Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian besar manfaa tanaman kelapa sehingga ada yang menamakannya sebagai pohon kehidupan.

Kelapa ini banyak terdapat di negara Asia yang menghasilkan 52.127.000 ton (85,32%) produksi dunia dalam bentuk kelapa segar dengan luas ± 9.361.000 ha pada tahun 2008. produksi kelapa Indonesia menduduki peringkat pertama kemudian disusul Filipina, India, Srilanka, dan Brazil. Berdasarkan data Coconut Statistical Yearbook 2009 Asean Pasific Coconut Community (APCC), total luas perkebunan kelapa Indonesia pada tahun 2009 mencapai 3,85 juta ha atau mencapai 31,6% dari total luas areal kelapa di dunia sekitar 12,17 juta ha dan sebagian besar merupakan perkebunan rakyat.

Klasifikasi tanaman kelapa: 

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L. 

Morfologi Kelapa
Akar
Akar pada tanaman kelapa adalah serabut, tebal,dan berkayu. Akar tanaman Kelapa ini berkerumun membentuk bonggol, dan hidup pada lahan pantai yang berpasir. Pada tanaman kelapa yang baru bertunas, mempunyai akar tunggang. Namun, pertumbuhan akar tersebut sangat cepat dan akan terlihat seperti berlapis. Akar ini memiliki struktur yang lembut di bagian dalam dan ber air, serta berwarna kecoklatan.

Batang
Batang pada tanaman kelapa tumbuh tegak keatas dan merupakan batang tunggal. Batang tanaman kelapa juga beruas-ruas dan berkayu. Namun, kayunya kurang baik untuk bangunan. Pada batang tanaman kelapa terdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas walaupun daun telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang masih tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa tampak berwarna hitam beruas.

Daun
Daun pada tanaman kelapa berbentuk seperti bulu burung atau bulu ayam. Pada bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri (spina) yang tajam dan keras di kedua sisinya. Anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun terbentuk lidi sebagai tulang daun. Daun pada tanaman kelapa termasuk daun majemuk (folium compositum), dan merupakan Roset Batang. Hal ini dikarenakan daun-daunnya rapat dan berjejal-jejal di ujung batang.

Bunga
Bunga pada tanaman kelapa tumbuh ketika tanaman berusia 3-4 tahun. Bunga tumbuh pada ketiak daun bagian luar yang diselubungi oleh seludang bunga yang disebut spatha. Spatha ini bertujuan untuk melindungi calon bunga sebelum merkar. Bunga pada tanaman kelapa termasuk bunga majemuk (inflorecentia).

Bunga kelapa merupakan bunga berumah dua (diaceus). Bunga betina ketika masih muda dapat mengeluarkan air yang disebut air nira dapat digunakan untuk membuat gula kelapa. Bunga pada tanaman kelapa juga mempunyai tandan bunga yang disebut dengan mayang. Mayang ini digunakan untuk hiasan dalam upacara perkawinan adat Jawa.

Buah
Buah pada tanaman kelapa termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) . Buah kelapa tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicarp), daging buah (mesocarp), dari susunan serabut (fibre) dan mengandung minyak, kulit buah (endocarp) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan keras (batok), serta daging buah (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung minyak. Daging buah kelapa biasanya di ekstrak dan biasa disebut dengan santan.



Jenis Atau Varietas Tanaman Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk family palmae dibagi tiga: Kelapa dalam dengan varietas Viridia (kelapa hijau), Rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis) dan kelapa Genjah dengan varietas Eburnea (kelapa gading), Varietas regina (kelapa raja), Pumila (kelapa puyuh), Pretiosa (kelapa raja malabar), dan Kelapa hibrida.

Varietas Dalam
Varietas ini berbatang tinggi dan besar, tingginya mencapai 30 meter atau lebih. Kelapa dalam mulai berbuah agak lambat,yaitu antara 6-8 tahun setelah tanam dan umurnya dapat mencapai 100 tahun lebih. Adapun keunggulan dar varietas ini yaitu:
  • 1. Produksi kopra lebih tiggi, yaitu sekitar 1 ton kopra/ha/tahun pada umur 10 tahun.
  • 2. Produktivitas sekitar 90 butir/pohon/tahun.
  • 3. Daging buah tebal dan keras dengan kadar minyak yang tinggi.
  • 4. Lebih tahan terhadap hama dan penyakit.



Varietas Genjah
varietas genjah punya kelebihan dan kekurangannya. Misalnya kelapa ini peka pada lingkungan yang kurang baik atau mudah dipengaruhi perubahan iklim. Namun kelapa jenis ini punya buah yang lebat, batang pohonnya tak terlalu tinggi dan mulai berbuah pada usia 4-5 tahun setelah pembibitan.
Kelapa genjah mempunyai kelemahan antara lain:
  • Peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik.
  • Berbuah lebat tetapi mudah dipengaruhi fluktuasi iklim.
  • Ukuran buah relatif kecil, kadar kopranya rendah yakni hanya sekitar 130 gram perbuah, dan kadar minyaknya 65 % dari bobot kering daging buah.

Varietas Hibrida
kelapa varietas hibrida menjadi primadona masyarakat yang memiliki perkebunan kelapa. Hibrida cepat berbuah yaitu pada usia 3-4 tahun setelah ditanam dengan produksi kopra sekitar 6-7 ton tiap tahun dalam lahan seluas satu hektare pada usia 10 tahun. Produksi buah mencapai 140 buah per pohon setiap tahunnya. Dagingnya lebih tebal dan keras dengan kandungan minyak yang tinggi. Kelapa varietas hibrida diperoleh dari hasil persilangan antara varietas genjah dengan varietas dalam.Hasil persilangan itu merupakan kombinasi sifat-sifat yang baik dari kedua jenis varietas asalnya.
Sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh kelapa hibrida adalah:
  • Lebih cepat berbuah, sekitar 3-4 tahun setelah tanam.
  • Produk kopra tinggi, sekitar 6-7 ton /Ha/tahun pada umur 10 tahun.
  • Produktivitas sekitar 140 butir/ pohom/ tahun.
  • Daging tebal, keras dan kandungan minyaknya tinggi.
  • Produktivitas tandan buah sekitar 12 tandan dan berisi sekitar 10-20 butir buah kelapa, daging buahnya mempunyai ketebalan sekitar 1,5 centi meter. 

Syarat Tumbuh 
  • Tanah yang ideal untuk penanaman kelapa adalah tanah berpasir , berabu gunung, dan tanah berliat. dengan pH tanah 5,2 hingga 8 dan mempunyai struktur remah sehingga perakaran dapat berkembang dengan baik.
  • Sinar matahari banyak minimal 120 jam perbulan , jika kurang dari itu produksi buah akan rendah.
  • Suhu yang paling cocok adalah 27ºC dengan variasi rata-rata 5-7ºC, suhu kurang dari 20º C tanaman kurang produktif.Curah hujan yang baik 1300-2300 mm/th. Kekeringan panjang menyebabkan produksi berkurang 50%, sedangkan kelembapan tinggi menyebabkan serangan penyakit jamur. 5. Angin yang terlalu kencang terkadang merugikan tanaman yang terlalu tinggi terutama varietas dalam.


Pemanfaatan Tanaman Kelapa
Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisirSamudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut, namun akan mengalami pelambatan pertumbuhan.

Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo. Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.

Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.

Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak.

Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan. 

Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang.  

Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar.

Demikian pembahasan singkat tentang karakterisitik morfologi tanaman buah kelapa (Cocos nucifera) Pohon kehidupan dan serba guna. Dimuat berdasarkan sumber dari :
http://tulisankita99.blogspot.com/2017/03/makalah-buah-kelapa.html
http://nazransimbolon.blogspot.com/2017/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://sriwahyunitkj3.blogspot.com/2016/12/makalah-kelapa.html
Gambar dimuat berdasarkan hasil penelusuran google gambar dengan kata pencarian "tanaman kelapa, bibit buah kelapa, manfaat kelapa, klasifikasi morfologi tanaman kelapa". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang menyegarkan! Terimakasih.