Mengenal Karakteristik Morfologi dan Manfaat Tanaman Pohon Pinang (Areca catechu L)
Pinang (Areca catechu L.) termasuk salah satu komoditi ekspor yang diandalkan untuk menambah devisa negara. Bagian yang digunakan untuk ekspor adalah biji. Perkembangan ekspor biji pinang Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan negara tujuan utama adalah India dan Pakistan, diikuti Singapura, Nepal, Bangladesh, Malaysia.
Pinang mempunyai nilai ekonomis yang cukup baik dengan manfaat yang beragam dan daerah penyebarannya cukup luas. Manfaat biji pinang antara lain untuk bahan industri seperti dalam penyamakan kulit, industri tekstil, industri zat pewarna, kosmetik, minuman dan farmasi, disamping itu sebagai bahan makanan stimulansia dan bumbu masak.
Daun dari tanaman pinang juga dapat digunakan sebagai obat gangguan saluran pernafasan. Batang digunakan untuk bahan bangunan, saluran air, dan sering dipakai sebagai perlombaan panjat pinang dalam rangka memperingati harihari besar. Akar dimanfaatkan untuk obat cacing dan gangguan pencernaan.
Tumbuhan ini tumbuh dan tersebar luas di wiliyah India, Malaysia, Taiwan, Indonesia dan negara asia lainnya, baik secara individu maupun populasi, umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman pagar atau pembatas perkebunan.
Klasifikasi Tanaman Pohon Pinang:
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Classis: Liliopsida
Order: Arecales
Family: Arecaceae
Genus: Areca
Species: Areca catechu L.
Pinang merupakan tumbuhan palma family Arecaceae yang tingginya dapat mencapai 12 hingga 30 m, berakar serabut berwarna putih, batang tegak lurus bergaris tengah 15 sampai 20 cm, tidak bercabang dengan bekas daun yang lepas terlihat jelas. Pembentukan batang baru terjadi setelah 2 tahun dan berbuah pada umur 5 hingga 8 tahun tergantung pada keadaan tanah, tanah dengan kelembaban yang baik dan memiliki rentang pH 5-8 sangat mendukung untuk pertumbuhan. Daun memiliki panjang sekitar 1,5 hingga 2 m, daunnya tunggal menyirip bertoreh sangat dalam tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang.
Pinang merupakan tumbuhan palma family Arecaceae yang tingginya dapat mencapai 12 hingga 30 m, berakar serabut berwarna putih, batang tegak lurus bergaris tengah 15 sampai 20 cm, tidak bercabang dengan bekas daun yang lepas terlihat jelas. Pembentukan batang baru terjadi setelah 2 tahun dan berbuah pada umur 5 hingga 8 tahun tergantung pada keadaan tanah, tanah dengan kelembaban yang baik dan memiliki rentang pH 5-8 sangat mendukung untuk pertumbuhan. Daun memiliki panjang sekitar 1,5 hingga 2 m, daunnya tunggal menyirip bertoreh sangat dalam tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang.
Pinang merupakan tumbuhan berumah satu (monoceous) dengan perbungaan uniseksual dimana bunga jantan dan bunga betinanya berada dalam satu perbungaan. Kumpulan bunga jantan yang terletak di bagian terminal (ujung) perbungaan ukurannya kecil dan mudah sekali rontok, sedangkan bunga betinanya yang terletak di bagian pangkal memiliki ukuran yang lebih besar dengan panjang sekitar 1,2 hingga 2 cm. Bunga jantan dan betina memiliki enam tepal yang sesil, berwarna putih dan beraroma.
Kandungan kimia dari pinang telah diketahui sejak abad ke 18. Dari sekian banyak komponen utama dari biji pinang adalah karbohidrat, lemak, serat, polyphenol termasuk flavonoid dan tanin, alkaloid dan mineral.Polyphenol dan alkaloid dari golongan piridin mendapat perhatian lebih dari sekian banyak kandungan kimia yang terdapat dalam pinang, dikarenakan zat-zat tersebut diketahui memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan.
Kandungan kimia dari pinang telah diketahui sejak abad ke 18. Dari sekian banyak komponen utama dari biji pinang adalah karbohidrat, lemak, serat, polyphenol termasuk flavonoid dan tanin, alkaloid dan mineral.Polyphenol dan alkaloid dari golongan piridin mendapat perhatian lebih dari sekian banyak kandungan kimia yang terdapat dalam pinang, dikarenakan zat-zat tersebut diketahui memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan.
Baca Juga
- Pohon Kelor - Klasifikasi Morfologi dan Keberagaman
- Pohon Gaharu - Keajaiban Aromatik dari Alam
- Tanaman Mengkudu atau Pace (Morinda citrifolia L.) Tumbuhan Buah Berkhasiat Herbal
- Tanaman Sukun (Artocarpus altilis) Tumbuhan Tropik Dapat Hidup di Musim Kering
- Mengenal Lebih Dekat Tanaman Buah Markisa - Sumber Nutrisi dan Keindahan di Taman Anda
- Tanaman Buah Kedondong - Sifat, Manfaat, dan Sedikit Tips Budidayanya
- Klasifikasi Tanaman Buah Kedondong - Pengenalan dan Sistematika serta Morfologi lengkap
Arekolin (C8H13NO2) merupakan alkaloid utama yang terdapat dalam biji pinang dan menjadi alkaloid terpenting dalam fisiologisnya, selain asekolidin, arekain, guvakolin, guvasin, dan isoguvasin. Biji segar mengandung kira-kira 50% lebih banyak alkaloid dibandingkan dengan biji yang telah mengalami perlakuan, selain itu konsentrasi flavonoid dalam biji pinang menurun seiring dengan bertambahnya kematangan buah.
Manfaat Tumbuhan Pinang
Tumbuhan pinang memiliki banyak manfaat, penggunaan pinang yang paling populer pada masyarakat adalah kegiatan menyirih dengan bahan campuran biji pinang, daun sirih, dan kapur. Ada juga yang mencampur dengan tembakau. Sementara bagi masyarakat Papua, selain sebagai obat penguat gigi, masyarakat pesisir pantai desa Assai dan Yoon-noni, yang didiami oleh suku Menyah, Arfak, Biak, dan Serui (Papua), menggunakan biji pinang muda ini sebagai obat untuk mengecilkan Rahim setelah melahirkan. Dibuat dengan cara memasak buah pinang muda tersebut dan airnya diminum selama satu minggu.
Air rebusan dari biji pinang digunakan untuk mengatasi penyakit seperti haid dengan darah berlebihan, hidung berdarah (mimisan), koreng, borok, bisul, eksim, kudis, difteri, cacingan, (kremi, gelang, pita, tambang), mencret, dan disentri oleh masyarakat desa semayang Kutai, Kalimantan Timur.
Biji pinang yang aromatis memiliki efek antioksidan dan antimutagenic, astringent (bersifat menyiutkan), serta bersifat memabukkan, sehingga telah lama digunakan sebagai taeniafuge untuk mengobati cacingan, selain itu pinang digunakan juga untuk mengatasi bengkak karena retensi cairan (edema), rasa penuh di dada, luka, batuk berdahak, diare, terlambat haid (menstruasi), keputihan, beri-beri, malaria, dan memperkecil pupil mata.
Biji buah pinang berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen sitotoksik yang dapat dikombinasikan dengan agen kemoterapi sehingga mampu meningkatkan sensitivitas sel kanker. Tumbuhan pinang berpotensi anti kanker karena memiliki efek antioksidan dan antimutagenic.
Demikian ulasan singkat tentang mengenal karakteristik morfologi dan manfaat tanaman pohon pinang (Areca catechu L). Dimuat berdasarkan keterangan dari sumber :
http://lintasarti.blogspot.com/2014/05/makalah-kaltur-jaringan-tanaman-pinang.html
http://repository.unimus.ac.id/1542/3/12%20BAB%20II.pdf
Gambar dimuat berdasarkan hasil pencarian google gambar dengan kata pencarian "tanaman buah pinang, pohon pinang, manfaat pohon pinang, klasifikasi tanaman pinang". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat! Terimakasih.
http://repository.unimus.ac.id/1542/3/12%20BAB%20II.pdf
Gambar dimuat berdasarkan hasil pencarian google gambar dengan kata pencarian "tanaman buah pinang, pohon pinang, manfaat pohon pinang, klasifikasi tanaman pinang". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat! Terimakasih.