Karakteristik Morfologi Tanaman Buah Cempedak (Artocarpus integer) Kembaran Buah Nangka

Cempedak (Arthocarpus champeden) merupakan tanaman asli Indonesia dengan pohon yang tingginya mencapai 15-25 meter. Yang penampilan fisiknya hampir mirip dengan nangka dan tergolong ke dalam famili Moraceae. Perbedaan mencolok antara penampilan fisik nangka dan cempedak terletak pada percabangannya yang lebih lebat serta batangnya lebih lurus dan tinggi. 
 
 
Cempedak yang nama ilmiahnya Artocarpus integer, di Indonesia dikenal juga dengan nama tiwadak (KalSel), Sibodak (Sumut), nangka comedak (Madura), dan tamberak (Irian). Cempedak ini berperawakan pohon setinggi 20-25 m, daunnya bergaris tengah 40-50 cm. Pohonnya mirip nangka, namun lebih langsing. Daunnya berbulu banyak dan lebih panjang bila dibandingkan dengan daun nangka. Bunganya tersusun dalam tandan. Buahnya bundar memanjang dengan kulit buah tidak sekasar kulit buah. Ukuran buah panjangnya 20-45 cm, diameter 10-20 c, dan beratnya rata-rata 3-4 kg. Aroma buahnya sangat khas dan menusuk seperti bau campuran antara buah durian dan kemang. Daging buah melekat pada biji, tipis, lembek, berserat, berwarna kuning dan rasanya manis. 
 
Klasifikasi Tanaman Cempedak : 
 
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Morales
Family : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus integer  
 
Morfologi Cempedak
Secara umum, batang cempedak lebih kecil dibandingkan tanaman nangka dengan diameter optimal 15 sampai 20 cm. Karena tergolong ke dalam famili Moraceae, batang cempedak mengandung getah yang pekat. Batang cempedak memiliki permukaan berbulu halus dan berwarna coklat keabuan. Batang cempedak juga sangat cocok untuk dijadikan bahan baku pembuatan perkakas rumah tangga karena tergolong kuat dan tahan rayap. 
 
Daun cempedak tergolong daun tunggal dengan tekstur lebih lemas dibandingkan daun nangka. Karena ditumbuhi bulu-bulu halus, daun cempedak yang berwarna hijau ini memiliki tekstur kasar jika diraba. Daun muda atau yang masih kuncup selalu diselubungi stipula yang berwarna coklat. Stipula tersebut akan gugur dengan sendirinya jika daun menua. Setelah terjadi penyerbukan, bunga betina akan tumbuh menjadi buah cempedak yang umumnya berbentuk bulat memanjang. 
 
Ukuran rata-rata buah cempedak adalah panjang 40 cm dan diameter 20 cm. Duri pada buah cempedak tidak setajam dan sekasar buah nangka. Bauh cempedak berwarna hijau kekuning-kuningan ketika masih muda dan menjadi kuning kecoklatan jika sudah tua (masak).

Daging buah cempedak berbentuk tipis, lunak, berserat, dan aromanya sangat kuat. Biji cempedak berukuran lebih kecil dibanding biji nangka dengan bentuk agak bulat, persis seperti daging buahnya. Sama seperti nangka, biji cempedak juga dapat dikonsumsi setelah direbus. 
 
 
Cempedak banyak ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Setiap tahunnya rata-rata curah hujan yang dibutuhkan 2500-3000 mm dan tumbuh baik pada ketinggian 0-700 m di atas permukaan laut. Buah cempedak yang masak berbau harum menyengat, rasanya manis, daging buah kuning keputih-putihan dan dapat dimakan langsung sebagai buah segar. Namun karena buahnya lembek dan lekat, biasanya dimakan setelah digoreng dengan tepung. 
 
Biji buah cempedak lunak sehingga setelah direbus atau dibakar, dapat dimakan sebagai makanan teman minum kopi. Dami (bagian antara kulit dan buah cempedak) dapat dimanfaatkan setelah direndam air garam selama satu hari satu malam, lalu ditiriskan hingga kering dan digoreng. Dami ini sedap dimakan sebagai lauk makan nasi. 
 
Pada umumnya hasil buah cempedak di Indonesia mencapai 60 sampai 400 buah per pohon per tahun. Buah cempedak ini dapat dikonsumsi langsung dalam keadaan segar. Buah cempedak ini mudah busuk dan tidak tahan lama disimpan karena buah ini banyak mengandung air sebesar 67%. Buah cempedak dalam keadaan masak, hanya tahan selama 2 hari. Sifat yang mudah busuk disebabkan oleh kandungan air yang banyak. 
 
Kandungan air yang tinggi merupakan medium pertumbuhan yang baik bagi mikroorganisme pengganggu. Untuk memecahkan masalah tersebut, dari segi teknologi dapat dilakukan dengan cara mengolah buah cempedak menjadi suatu produk yang awet. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dibuat menjadi lempok cempedak, dengan mengadakan pengolahan bahan tersebut, diharapkan dapat mencapai pasar yang lebih luas dengan daya simpan yang cukup lama sekitar 1-2 bulan. 

Kandungan setiap 100 g bagian buah cempedak (Artocarpus integer) yang dapat dimakan kira-kira adalah protein 3,0 g, lemak 0,4 g, karbohidrat 28,6 g, kalsium 20 mg, fosfor 30 mg, zat besi 1,5 mg, vitamin A 200 SI, vitamin C 15 mg, air 67,0 g. Nilai energinya sebesar 116 kkal. 
 
 
Manfaat Buah dan Biji Cempedak
Cempedak membantu menyehatkan mata, mengingat kandungan vitamin A yang cukup tinggi yaitu sekitar 200 mg per 100 gr. Vitamin A berperan dalam menjaga agar kornea mata selalu sehat. Mengandung vitamin C yang lebih tinggi daripada nangka dan mengandung serat pangan yang cukup tinggi untuk membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan menekan angka kolesterol dalam darah. Kulit batang cempedak mengandung senyawa kimia artoindonesianidin yang dapat membantu mencegah tumor. Selain itu, terdapat senyawa utama heteriflavon C yang dapat menghilangkan parasit penyebab malaria hingga 100 %. 
 
Biji cempedak mengandung sumber karbohidrat 36,7 gr per 100 gr, protein 4,2 gr per 100 gr, dan energi 165 kkal per 100 gr, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan bahan pengganti tepung yang potensial. Biji cempedak juga merupakan sumber mineral yang baik. Di dalam 100 gram biji cempedak terkandung fosfor 200 mg, kalsium 33 gr, dan besi 1,0 grsehingga biji cempedak dapat bermanfaat sebagai pembangun tubuh dan mencegah terjadinya osteoporosis. Berdasarkan rujukan inilah peneliti berasumsi bahwa biji cempedak yang diolah menjadi tempe akan meningkatkan nilai nutrisi yang terkandung didalam biji cempedak.  
 
Demikian ulasan singkat tentang Karakteristik Morfologi Tanaman Buah Cempedak (Artocarpus integer) Kembaran Buah Nangka. Dimuat berdasarkan sumber dari :
http://e-journal.uajy.ac.id/1280/3/2BL00963.pdf
http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/160/3/BAB%20II%20Kajian%20%28YU%29.pdf
Gambar dimuat berdasarkan penelusuran google gambar dengan pencarian "tanaman buah cempedak, pohon buah cempedak, karakteristik tanaman cempedak, klasifikasi tanaman buah cempedak". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermnafaat! Terimakasih.