Karakteristik Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa.) Tumbuhan Pohon Dengan Bau Buah Yang Khas

Tanaman jengkol (Pithecollobium jiringa) dikenal masyarakat luas sebagai salah satu tanaman dengan buah yang berbau unik. Apalagi bagi para penggemar wisata kuliner nusantara, dipastikan tidak ada yang tidak menggenal buah jengkol. Karena jengkol ini sering dijadikan sebagai masakan khas yang unik sehingga banyak masyarakat yang menggilainya. Tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang menjauhinya karena tidak menyukai aroma khasnya tersebut. Tumbuhan Jengkol termasuk dalam family mimosaceae (suku polong-polongan). Tumbuhan ini memiliki nama latin Pithecellobium jiringa dengan nama sinonimnya yaitu Archindendron jiringa, Pithecellobium lobatum Benth, dan Archindendron pauciflorum. 
 
 
Tumbuhan jengkol merupakan tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang, buahnya berwarna coklat kotor, batang tegak, bulat, berkayu, banyak percabangan. Daun majemuk, anak daun berhadapan, berbentuk lonjong, panjang 10-20 cm, lebar 5-15 cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, berwarna hijau tua. 
 
Bunga majemuk, berbentuk tandan, terletak di ujung batang, dan ketiak daun, berwarna ungu. kelopak berbentuk mangkok. benang sari dan putik berwarna kuning. mahkota berbentuk lonjong berwarna putih kekuningan. Buah berbentuk bulat pipih, berwarna coklat kehitaman. Biji berbentuk bulat pipih, berkeping dua, dan berwarna putih kekuningan. Pohon jengkol sangat bermanfaat dalam konservasi air di suatu tempat hal ini di karenakan ukuran pohonnya yang sangat tinggi. 
 
Klasifikasi Tanaman Pohon Jengkol : 
 
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dycotiledonae
Bangsa : Rosales
Suku : Mimosaceae
Genus : Pithecellobium
Spesies : Pithecellobium jiringa. 
 
 
Morfologi Tumbuhan Jengkol
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara dengan ukuran pohon yang tinggi yaitu ± 20 m, tegak bulat berkayu, licin, percabangan simpodial, cokelat kotor. Bentuk majemuk, lonjong, berhadapan, panjang 10–20 cm, lebar 5–15 cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, tangkai panjang 0,5 –1 cm, warna hijau tua. Bentuk buah menyerupai kelopak mangkok, benang sari kuning, putik silindris, kuning mahkota lonjong, putih kekuningan. Bulat pipih berwarna coklat kehitaman, berkeping dua dan berakar tunggang.  
 
Kandungan Kimia
Buah jengkol mengandung karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, fosfor, kalsium, zat besi, alkaloid, steroid, glikosida, tanin, flavonoid dan saponin. Adapun kandungan yang terdapat pada 100 gram jengkol yaitu 80 mg vitamin C, 23,3 mg protein, 4,7 mg zat besi, 140 mg kalsium, dan 166,7 mg fosfor. 
 
Kandungan senyawa bioaktif pada jengkol yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, saponin, triterpenoid, yang berfungsi sebagai pelindung gangguan hama tumbuhan itu sendiri dan lingkungannya. Biji, kulit batang dan daun jengkol mengandung saponin, flavonoida dan tanin. 
 
1. Saponin
Penelitian mengenai saponin menunjukkan bahwa saponin dapat menghambat reabsorbsi asam empedu (yang disintesa dari kolesterololeh sel usus) sehingga asam empedu akan segera diekskresikan bersama feses. Untuk mengompensasi kehilangan asam empedu kolesterol dalam serum akan dikonversi oleh hepar menjadi asam empedu sehingga akan terjadi penurunan kadar kolesterol dalam darah.
 
2. Flavonoid
Flavonoid mampu bekerja sebagai antioksidan pada sel beta pankreas yang diinduksi aloksan. Flavonoid juga berperan sebagai antioksidan yang dapat menekan pelepasan radikal O2 yang reaktif sehingga menekan terjadinya kerusakan endotel dengan menghambat inisiasi atau propagasi dari reaksi rantai oksidasi dan sebagai anti inflamasi yang dapat menghambat reaksi inflamasi, sehingga mencegah makin banyaknya makrofag.
 
3. Tanin
Senyawa tanin mampu meningkatkan metabolisme kolesterol menjadi asam empedu dan meningkatkan ekskresi asam empedu melalui feses. Rendahnya kolesterol dalam hati akan meningkatkan pengambilan kolesterol dari darah ke hati yang selanjutnya berperan sebagai prekursor asam empedu, dengan demikian kadar kolesterol total dalam darah akan berkurang. Polifenol sebagai antioksidan mempunyai efek yang menguntungkan pada fungsi endotel yaitu menurunkan oksidasi LDL dan meningkatkan produksi nitric oxide (NO). 
 
 
Khasiat Tumbuhan
Kulit buah jengkol digunakan untuk obat borok dan luka bakar. Daunnya berkhasiat sebagai obat eksim, kudis, luka dan bisul, sedangkan kulit batang dan kulit halus biji jengkol sebagai penurun kadar gula darah. 
 
Habitat dan Daerah Tumbuh 
Tumbuhan ini merupakan pohon di bagian barat Nusantara, tingginya sampai 26 m, dibudidayakan secara umum oleh penduduk di Jawa dan di beberapa daerah tumbuh menjadi liar. Tumbuh paling baik di daerah dengan musim kemarau yang tidak terlalu panjang. 
 
Nama Daerah
Nama daerah dari tumbuhan jengkol adalah jering (Gayo), joring (Batak), jarieng (Minangkabau), jaring (Lampung), jengkol (Sunda), jengkol, jering, jingkol (Jawa), blandingan (Bali), lubi (Sulawesi Utara). 
 
Demikian sedikit ulasan singkat tentang Karakteristik Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa.) Tumbuhan Pohon Dengan Bau Buah Yang Khas. Dimuat berdasarkan sumber dari :
http://digilib.unila.ac.id/2363/10/BAB%20II.pdf
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/120/5/118700001_file5.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/29524/Chapter%20II.pdf;jsessionid=1CDECBA19D94C43AAF3D66146603DA94?sequence=4
Gambar dimuat berdasarakan hasil penelusuran google gambar dengan kata pencarian "tanaman jengkol, phon tanaman jengkol, buah jengkol, masakan jengkol yang khas". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat! Terimakasih.