Langkah Budidaya Tanaman Kencur (Kaempferia galanga L)

Kencur merupakan tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional (jamu), fitofarmaka, industri kosmetika, penyedap pakanan dan juga minuman. Manfaat rimpang kencur sebagai bumbu penyedap juga sebagai obat tradisional, oleh karenanya banyak petani yang mengusahakan di pekarangan maupun di tegalan baik secara monokultur ataupun secara tumpang sari, sehingga mampu menambah pendapatan petani.



Proses pembudidayaan kencur 
Pemilihan Lokasi
Untuk pertumbuhan kencur yang optimal diperlukan lahan dengan agroklimat yang sesuai. Ketinggian tempat antara 50-600 mdpl. Tempperatur suhu udara yaitu 25-30 ºC dengan curah hujan per tahun 2500-4000 mm, memiliki drainase yang baik dan kemiringan lahan < 3% dengan jenis tanah yang kemasamannya antara 4,5-5,0. Disamping itu, lahan juga harus bebas dari penyakit terutama bakteri layu.

Persiapan Lahan
Bersihkan lahan dari hal yang mengganggu pertumbuhan tanaman, mengolah tanah, melakukan pemupukan dasar, membuat pari. Lahan bersih dan siap diolah. 
  • Bersihkan lahan, cangkul tanah sedalam 30 cm. Untuk tanah dengan lapisan olah tipis, pengolahan tanahnya harus hati-hati dan jangan dicangkul terlalu dalam sehingga tercampur antara lapisan olah dengan lapisan tanah bawah, hal ini dapat mengakibatkan tanaman kurang subur tumbuhnya.
  • Dibuat bedengan dan diberi pupuk kandang 20-30 ton/ha. tergantung kondisi lahan. 
  • Saluran drainase harus diperhatikan, jangan sampai terjadi genangan. Genangan diantara tanaman akan memacu berkembangannya benih penyakit.



Penanaman
Penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan.
  • Jarak tanam 20x15 cm, kecuali untuk tumpang sari 60x40 cm.
  • Benih ditanam sedalam 5-7 cm dengan tunas menghadap keatas, jangan terbalik, karena dapat menghambat pertumbuhan.

Pemeliharaan
  1. Penyiangan gulma
    Sampai tanaman berumur 6-7 bulan harus dilakukan penyiangan gulma paling tidak 2 minggu sekali. Saat curah hujan tinggi, pertumbuhan gulma sangat cepat, sehingga penyiangan perlu dilakukan lebih intensif.
     
  2. Penyulaman
    Penyulaman terhadap tanaman mati dilakukan pada saat tunas muncul dipermukaan tanah dengan cara menanam rimpang bertunas atau memindahkan tanaman yang menumpuk pada lubang tanam yang lain.
  3. Pembumbunan
    Pembumbunan dapat mulai dilakukan pada waktu rumpun sudah terbentuk. Apabila curah hujan tinggi, pembumbunan harus dilakukan lebih intensif. Selain itu, pembumbunan juga dilakukan agar rimpang selalu tertutup tanah.

Pengendalian organisme pnegganggu tanaman
Pengendalian penyakit busuk rimpang dapat dilakukan dengan cara mencabut dan membuang tanaman yang terserang. Apabila serangan masih ringan, pengendalian bisa dilakukan dengan menyemprotkan bakterisida setiap 2 minggu sekali sampai gejala penyakit berkurang. Penyakit lain yang ditemukan adalah bercak daun yang disebabkan oleh cendawan Phylosticta sp. Pengendalian bercak daun dilakukan dengan menyemprotkan fungisida apabila serangnan penyakit terjadi pada saat tanaman berumur 1-2 bulan. 

Selain penyakit busuk rimpang dan bercak daun, patogen lain yang kadang menyerang rimpang kencur terutama setelah panen dan pada saat penyimpanan adalah hama kutu perisai (Aspidiella hartii) yang sering juga disebut dengan cosmetic insect.

Panen
Panen untuk konsumsi dimulai pada umur 6 sampai 10 bulan. Tetapi, berbeda dengan jahe, waktu panen kencur dapat ditunda sampai musim berikutnya, bahkan produksinya akan bertambah, hanya saja ukuran rimpang akan semakin kecil.

Cara panen kencur dilakukan dengan membongkar seluruh rimpangnya dengan menggunakan garpu, cangkul, kemudian dibuang akar dan rimpang airnya, tanah yang menempel dibersihkan. Dengan menggunakan calon varietas unggul kencur balittro (Galesia) dan cara budidaya yang direkomendasikan, akan mampu dihasilkan 12-16 ton rimpang segar per hektar lahan tanam.


Pasca Panen 
Tahapan pengolahan kencur meliputi penyortiran, pencucian, pengirisan, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan. Setelah panen, rimpang harus secepatnya dibersihkan untuk menghindari kotoran yang berlebihan serta mikroorganisme yang tidak diinginkkan.

Rimpang dibersihkan dengan disemprot air yang bertekanan tinggi atau dicuci dengan tangan. Bila mengalami kesulitan, rimpang harus direndam dalam air untuk beberapa lama, kemudidan disikat menggunakan sikat yang halus agar tidak melukai kulit rimpang. Setelah pencucian, rimpang dikering anginkan sampai kulit rimpang tidak berair lagi.

Untuk penjualan segar kencur dapat langsung dikemas. Tetapi billa diinginkan dalam bentuk kering atau simplisia, maka pperlu dilakukan pengirisan rimpang dengan ukuran 1-4 mm berbentuk bulat atau lonjong dengan panjang 1-5cm dan lebar 0,5-3 cm. Rimpang yang sudah diiris, selanjutnya dikeringkan langsung dibawah sinar matahari atau dengan pengeringan buatan/oven pada 40-50ºC. Bila kadar air telah mencapai 10%, yaitu bila rimpang bisa dipatahkan, pengeringan telah dianggap cukup.

Demikian ulasan singkat tentang langkah budidaya tanaman kencur (Kaepferia galanga L). Dimuat berdasarkan sumber brosur pertanian dengan judul "Tehnik Budidaya Kencur". Gambar dimuat berdasarkan hasil penelusuran google gambar dengan pencaraian kata "penanaman kencur, budidaya tanaman kecur, cara menanam kencur yang baik, pertanian tanaman kencur". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat! Terimakasih.