Sekilas Budidaya Tanaman Padi Dengan Sistem Jajar Legowo (Jarwo)

Istilah jajar legowo diambil dari bahasa jawa yang secara harfiah tersusun dari kata "lego (lega)" dan "dowo (panjang)". Sistem tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik produksi yang memungkinkan tanaman padi dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.



Padi yang merupakan tanaman pangan utama yang sebagian besar ditanam di lahan sawah. Belum optimalnya produktifitas padi sawah antara lain karena serangan hama, penyakit dan gulma. Melalui perbaikan cara tanam padi dengan sistem jajar legowo diharapkan selain dapat meningkatkan produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman dan pemupukan mudah dilakukan.

Ada beberapa tipe cara tanam sistem jajar legowo yang secara umum dapat dilakukan yaitu ; tipe legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) dan tipe lainnya yang sudah ada serta telah diaplikasikan oleh sebagian masyarakat petani di Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian diketahui sistem tanam jajar legowo terbaik dan memberikan hasil produksi gabah tinggi adalah tipe jajar legowo (4:1) sedangkan dari tipe jajar legowo (2:1) dapat diterapkan untuk mendapatkan bulir gabah berkualitas benih.

Pengertian
Prinsip dasar dari sistem tanam jajar legowo adalah meningkatkan populasi tanaman dengan mengtur jarak tanam sehingga pertanaman akan memiliki barisan tanaman yang diselingi oleh barisan kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir setengah kali jarak tanam antar barisan.

Sistem tanam jajar legowo juga merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pinggir yang lebih banyakdengan adanya barisan kosong. Seperti diketahui bahwa tanaman padi yang berada dipinggir memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibanding tanaman padi yang berada dibarisan tengah sehingga memberikan hasil produksi dan kualitas gabaj yang tinggi. Hal ini disebabkan karena tanaman yang berada dipinggir akan memperoleh intensitas sinar matahari yang lebih banyak (efek tanaman pinggir). 

Manfaat dan tujuan dari penerapan sistem tanam jajar legowo :
  1. Menambah jumlah populasi tanaman padi sekitar 30% yang diharapkan akan meningkatkan produksi secara maupun mikro.
  2. Dengan adanya baris kosong akan mempermudah pelaksanaan pemeliharaan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman yaitu dilakukan melalui barisan kosong/lorong.
  3. Mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit terutama hama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka hama tikus kurang suka tinggal didalamnya dan dengan lahan yang relatif terbuka kelembaban juga akan menjadi lebih rendah sehingga perkembangan penyakit dapat diktekan.
  4. Menghemat pupuk, karena yang dipupuk hanya tanaman dalam barisan.
  5. Dengan menerapkan sistem tanam jajar legowo akan menambah kemungkinan barisan tanaman unutk mengalami efek tanaman pinggir dengan memanfaatkan sinar matahari secara optimal bagi tanaman yang berada pada barisan pinggir. 

Penerapan Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo (Jarwo)
  • Pembuatan baris tanam
Lahan sawah yang sudah siap ditanami, 1-2 hari sebelum tanam air dibuang sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Tujuan air dihilangkan adalah untuk dapat membentuk garis-garis tanam secara jelas. Dengan mengguanakan alat pembuat garis jajar legowo 2:1 (Atajale atau Caplak Legowo 2:1), dibuat garis tanam atajale/caplak legowo pada lahan yang akan ditanami. Arah baris tanam sebaiknya sesuai dengan arah air pengairan.

  • Tanam
Bibit padi umur kurang dari 21 hari sebanyak 1-2 bibit ditanam pada perpotongan garis-garis yang terbentuk, dengan cara maju atau mundur sesuai kebiasaan regu tanam. 



Teknik Pemeliharaan Tanaman 
  • Pemupukan  
Pemupukan dilakukan secara alur pada tempat yang berjarak 20 cm dan posisi yang memupuk pada tempat yang berjarak 40 % dari llahan yang diberi pupuk dan pupuk terkonsentrasi sepanjang tempat yang berjarak 20 cm, serta pupuk lebih dekat dengan perakaran sehinngga dapat dimanfaatkan oleh tanaman secara maksimal.

  • Penyiangan
Pada cara tanam ini penyiangan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan landak/osrok, cukup satu arah yaitu searah dalam barisan dan tidak perlu dipotong seperti pada cara tanam bujur sangkar (2 arah). Jarak tanam dalam barisan 10 cm tidak perlu dilakukan penyiangan karena gulma akan kalah berkompetisi dengan pertumbuhan tanaman padi. Dengan cara ini biaya penyiangan dapat ditekan sampai 50%. 



Pengendalian Hama dan Penyakit
Adanya lorong-lorong yang berjarak 40 cm, sinar matahari dan sirkulasi udara dapat berjalan optimal dan kelembaban dapat ditekan sehingga perkembangan hama/penyakit dapat diminimalisir. Disamping itu, kegiatan pemantauan dan pelaksanaan pengendalian penyakit dapat lebih mudah dilaksanakan.

Demikian paparan singkat mengenai sekilas budidaya tanaman padi dengan sistem jajar legowo (jarwo). dimuat berdasarkan dari sumber brosur pertanian dengan tema "Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo (Jarwo). Gambar dimuat berdasarkan penelusuran googel gambar dengan kata pencarian "menanam padi sistem jarwo, sistem budidaya padi jajar legowo". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat! Terimakasih.