Budidaya Tanaman Jagung Dengan Sistem Legowo (Jarwo)

Sistem tanam legowo umumnya dikenal pada pertanaman padi sawah dengan tujuan utama untuk meningkatkan hasil gabah per satuan luas lahan. Ada beberapa tipe cara tanam legowo yang biasa diterapkan petani diantaranya tipe legowo (2:1), (3:1) dst. Tanam legowo 2:1 berarti setiap dua baris tanaman diselingi satu barisan kosong yang memiliki jarak dua kali dari jarak tanaman antar baris. Untuk menggantikan populasi tanaman pada baris yang kosong, jumlah tanaman pada setiap baris yang berdekatan dengan baris yang kosong ditambah sehingga jarak tanam dalam barisan menjadi lebih rapat.
 

Sebagaimana diketahui, barisan tanaman padi yang berada dibagian pinggir mempunyai pertumbuhan yang relatif lebih baik dibandingkan pada bagian tengah. Atas dasar inilah maka diterapkan sistem tanam legowo agar sebagian besar tanaman menjadi tanaman pinggir dan diharapkan anakan yang dibentuk menjadi lebih banyak karena intensitas matahari yang diterima lebih optimal, dan akhirnya produktivitas dapat meningkat. 

Selain pada tanaman padi, sistem tanam legowo ternyata juga dapat diterapkan pada pertanaman jagung. Berbeda dengan padi, tanaman jagung tidak membentuk anakan sehingga penerapan sistem legowo pada tanaman jagung lebih diarahkan pada :
  1. Meningkatkan penerimaan intensitas cahaya matahari pada daun dan diharapkan hasil asimilat meningkat sehingga pengisian biji dapat optimal
     
  2. Memudahkan pemeliharaan tanaman terutama penyiangan gulma baik secara manual maupun dengan herbisida, pemupukan, serta pemberian air.
     
  3. Memudahkan penanaman untuk pertanaman II dengan sistem tanam sisip yang dilakukan 2 minggu sebelum pertanaman I dipanen (khusuntuk wilayah potensial penanaman jagung 2 kali berturut-turut) sehingga menghemat periode pertumbuhan tanaman di lapangan. 

Lahan Potensial Tanam
Cara tanam jagung sistem legowo dapat diterapkan pada lahan sawah maupun lahan kering dengan tingkat kesuburan tanah dan ketersediaan sumber air yang cukup. Mengingat maksud penanaman legowo ini bukan semata untuk meningkatkan hasil, maka penerapnnya diutamakan dan dikaitkan dengan upaya penigkatan indeks pertanman (IP) jagung. Dengan penigkatan IP maka hasil panen dapat meningkat dan pengelolaan lahan menjadi lebih produktif.

Budidaya Jagung Sistem Legowo

  • Pengolahan tanah
Pengolahan tanah sebaiknya dilaksanakan tiga kali dalam satu musim tanam kemudian dilanjutkan dengan membuat garis tanam dari pada tanaman jagung. Pengolahan tanah yang baik dapat berpengaruh pada perakaran dari pada tanaman jagung akan menjadi lebih sempurna, juga dapat menekan gulma atau rumput yang mengakibatkan persaingan dalam pengambilan unsur hara antara tanaman pokok dengan gulma itu sendiri.
 
  • Penanaman
Anjuran populasi tanaman untuk jagung adalah berkisar antara 66.000-71.000 tanaman /ha. Untuk dapat tercapainya populasi tersebut, maka jarak tanam biasa yang diterapkan adalah 75 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang) atau 70 cm x 20 cm. Jika penanaman dilakukan dengan cara tanam legowo, agar populasi tanaman tetap berkisar 66.000-71.000 tanaman/ha, maka jarak tanam yang diterapkan adalah:
  1. Jarak tanam (100-50) cm x 20 cm (1 tanaman/lubang). Cara ini diterapkan jika varietas jagung yang ditanam mempunyai penampilan tanaman yang tinggi dan helai daun terkulai.
     
  2. Jarak tanam (100-40) cm x 20 cm (1 tanaman/lubang). Cara ke dua ini diterapkan jika tanaman mempunyai tipe tumbuh pendek dan helai daun tegak.


Untuk penanaman berikutnya (pertanaman kedua) maka sistem tanam siap dapat diterapkan, yaitu dengan menanam ppada barisan kosong pertanaman dua minggu menjelang pertanaman I dipanen. Dengan penerapan tanam sisip maka ada penghematan waktu pemanfaatan lahan, dan juga pemanfaatan air. Cara penanaman untuk pertanaman II.
 
  • Pemupukan
Pemupukan dilakukan 3x dalam satu musim tanam yaitu pupuk dasar pupuk susulan satu dan susulan dua. Untuk pupuk dasar diberikan pada saat tanam apabila tenaga kerja banyak, dan apabila tenaga kerja kurang pupuk dasar bisa diberikan pada saat lima hari setelah tanam dengan cara ditugal dengan jarak lubang pupuk dengan tanaman jagung 5 cm. 

Dosis pupuk NPK, 350kg/ha, pemberian hanya satu kali pada saat 5 hari setelah tanam dan untuk pupuk N/Urea 300 kg dengan dua kali pemberian yaitu susulan satu dan susulan dua. Susulan satu diberikan pada umur tanam 15 s/d 20 hari setelah tanam atau bersamaan pada saat penyiangan dengan dosis 200 kg /ha, dan untuk susulan dua diberikan pada umur tanaman 45 hari setelah tanam dengan dosis 100 kg/ha.
 
  • Penyiangan 
Penyiangan dilakukan dengan cara membumbun dengan tinggi bumbunan 12 cm di sekitar pangkal batang tanaman jagung, akar jagung bisa berdiri tegak dan tidak mudah roboh, penyiangan juga berfungsi untuk menekan pertumbuhan gulma atau rumput yang dapat menganggu tanaman jagung didalam mengambill unsur hara dalam tanah serta dapat mempertahankan kelembaban tanah pada saat musim kemarau atau musim hujan. Untuk penyiangan  dilakukan dengan membumbun menggunakan cangkul.
 
  • Pengairan
Pengairan dilakukan dimusim kemarau dengan waktu 15 hari sekali apabila lahan persawahan. Untuk lahan kering, pengairannya bisa menggunakan alkon, dengan intensitas 10 hari sekali.
 
  • Panen dan pasca panen

Panen dilaksanakan saat umut tanaman 110 hari s/d 120 setelah tanam tergantung varietasnya. Cara panen dilaksanakan dengan cara mengupas tongkol jagung diwaktu pohon masih berdiri, setelah dikupas dijemur tiga sampai empat hari sampai keadaan kadar air mencapai 20% baru kemudian dilanjutkan dengan perontokan. Selanjutnya jagung dijemur kembali sampai kadar air mencapai 16%. Setelah itu jagung dapat dipipil dan dikemas dalam ukuran 20 - 50 kg.
 
Demikian ulasan singkat mengenai budidaya tanaman jagung dengan sistem legowo (jarwo). dimuat berdasarkan dari sumber brosur pertanian dengan tema "Budidaya Jagung Sistem Legowo". Gambar dimuat berdasarkan hasil penelusuran google gambar dengan pencarian kata "tanaman jagung, budidaya tanaman jagung, tanam jagung sistem legowo, budidaya jagung sistem jarwo". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang berguna! Terimakasih.